Selasa, 07 Februari 2012

Istilah Photography I

Istilah - Istilah Dalam Photography

  • DIL : Drop in Loading
  • CID : Cartridge Identification number
  • FID : Film strip Identification number
  • USC : Uniform Sigma Crystal/kristal sigma seragam
  • Kristal sigma : Butir-butir perak halida
  • AFS : Auto Focus Silent Wave Motor
  • AFD : Auto Focus Distance Information
  • DIR : Development Inhibitor Releaser
  • SPD : Silicon Photo Diode
  • LCD : Liquid Crystal Display
  • LED : Light Emitting Diode, lampu
  • ISO/ASA : Derajat sensitivitas film
  • ISO : International Standart Organization
  • ASA : American Standart Association
  • DIN : Deutsche Industry Norm
  • NiMH : Nikel Metal Hydride
  • NiCd : Nikel Cadmium
  • DRAM : Data Random Acces Memory
  • RISC : Reduce Intruction Set Computer
  • CCD : Charge Couple Device (pada kamera digital)
  • CPL : Circular Polarizing
  • USM : Ultrasonic motor
  • ESP : Elektro-Selective Pattern (Sistem pengkuran cahaya otomatik, di saat kondisi kesenjangan kecerahannya sangat besar
  • SLR : single Lens Reflek, kamera lensa tunggal yang menggunakan cermin dan prisma
  • TLR : Twin lens Refleks, kamera yang menggunakan dua lensa , satu untuk melihat, lainnya utnuk meneruskan cahaya ke film.
  • Lens Mount : Dudukan lensa
  • MF : Manual Fokus
  • AF : Auto Fokus
  • Fps : Frame per second:, satuan kecepatan pengambilan gambar dalam gambar perdetik
  • DOF : Depth of Field;ruang tajam, merupakan jarak, dimana gambar masih terlihat tajam/focus, beragntung pada: difragma, panjang lensa dan jarak objek
  • GN : Guide number; kekuatan cahaya blitz merupakan perkalian antara jarak (dalam meter atau feet) dan diafragma
  • AR Range : Tingkat terang cahaya dimana system aotufocus masih dapat bekerja, dalam satuan EV
  • EV : Exposure Value; kekuatan cahaya. Sample, EV=0 kekuatan cahaya pada difragma f/1,0 kecepatan 1 detik
  • Exposure mode : Modus pencahayaan, pada umumnya ada 4 tipe: manual, Aperture priority, Shutter priority dan Programed (auto)
  • Aperture : Diafragma
  • Lens Hood : Tudung lensa
  • Aperture priority : Prioritas pengaturan pada diafragma, kecepatan rana otomatis
  • Shutter : Rana
  • Shutter Priority : Prioritas pengaturan pada kecepatan rana, diafragma otomatis
  • Exposure compensation :Kompensasi pencahayaan, membuat alternatif pencahayaan dari normal menjadi lebih atau kurang
  • Flash Exposure Compensation : Kompensasi pencahayaan blitzt
  • Metering: Pola pengaturan cahaya, biasanya terbagi dalam 3 kategori, centerweighted, evaluative/matrix, dan spot
  • Center weighted Metering : Pengukuran pencahayaan pada 60% daerah tengah gambar
  • Evaluative/Matrix : Pengukuran pencahayaan berdasarkan segmen-segmen dan presentase tertentu
  • Spot : Pengukuran pencahayaan hanya pada titik tertentu
  • View finder : Jendela bidik
  • Built in Dioptri : Dilengkapi dengan pengatur dioptri (lensa+ atau bagi mereka yang berkacamata)
  • Eye piece Blind : Tirai penutup jendela bidik
  • Interchangeable Focusing Screen : Fasilitas untuk dapat mengganti focusing screen
  • Focusing screen : Layar focus
  • Bracheting : Pengambilan gambar yang sama menggunakan pengukuran pencahayaan yang berbeda
  • Flash Sync : Sinkron kilat, kecepatan maksimum agar body dan flash masih bekerja harmonis
  • TTL: Through The Lens, Sistem pengukuran pencahayaan melalui lensa
  • Remote Flash : Melepaskan lampu kilat dari badan kameranya dan meletakkannya si duatu tempat untuk mendapatkan efek foto yang diinginkan
  • Bounce : Cahaya lampu kilat yang di pantulkan ke langit-langit atau bidang lain sehingga cahaya menerangi objek secara merata
  • Slave unit : (Lampu kilat + mata listrik/elctric eye); adalah alat abntu yang sanggup menyalakan lampu kilat bila mata itu menerima sinar dari lampu kilat lain
  • Wireless TTL : Sistem pengukuran TTL tanpa melalui kabel
  • Multiple exposure : Fasilitas pemotretan berulang pada fram eyang sama
  • Pupup Flash : Blitz kecil, terbuat menyatu dengan body
  • Stop : Satuan pencahayaan, 1 stop sama dengan 1 EV
  • Red Eye Reduction : fasilitas untuk mengurangi efek mata merah yang biasa terjadi pada pemotretan menggunakan blitz pada malam hari
  • PC terminal : Terminal untuk blitz di luar hot shoe
  • Hot shoe : Kaki blitz
  • Mirror Lock up : Pengunci cermin, agar getaran dapat dikurangi pada saat rana bergerak
  • Shiftable program : Pada mode program, exposure setting dapat diubah secara otomatis dalam EV yang sama, misalnya dari 1/125 menjadi 1/250 detik, f 5.6 dmenjadi f 11
  • Second Curtain Sync : Fasilitas untuk menyalakan blitz sesaat sebelum rana menutup
  • Shutter release : Pelepas rana
  • Self Timer : Alat penangguh waktu pada kamera
  • Vertical Grip : Alat pelepas rana utnuk pengambilan secra vertical tanpa harus memutar tangan
  • Data Imprint : Fasilitas pencetakan data tanggal pada film
  • Reloadable to last frame: fasilitas untuk mengembalikan film yang telah digulung di tengah ke posisi terakhir yang terpakai
  • Fill In flash : Blitz pengisi, dalam kondisi tidak memerlukan blitz, blitz tetap dinyalakan untuk menerangi bagian-bagian yang gelap seperti bayangan
  • Intervalometer : Fasilitas epmotretan otomatis dalam jarak waktu yang tertentu
  • Multispot : Pengukuran pencahayaan dari beberapa titik
  • Back : Sisi belakang kamera, berfungis pula sebagai penutup film
  • Bayonet : Sistem dudukan lensa yang hanya memerlukan putaran kurang dari 90 derajat untuk pergantian lensa
  • Bulk film : Film kapasitas 250 exposure
  • Wide lens : lensa lebar, mempunya jarak titik bakar yang pendek, lebih pendek dari 50,,,biasanya:16-22mm (lensa lebar super),24-35mm (lensa lebar medium),6-15mm (lensa mata ikan)
  • Push : Meningkatkan kepekaan film dalam pemotretan, missal dari ISO 100-200/lebih
  • Pull : kebalikan dari Push
  • Main light : Cahaya pengisi/tambahan
  • Foto wedding : Potraiture berpasangan (menciptakan rekaman gambar yang romantisme, baik dari posenya maupun dari suasananya.
  • Foto wedding terbagi 2 yaitu:
    • Neo Classic Potraiture, ialah bentuk visual foto berpasangan yang beraura romantis
    • Classic wedding, ialah bentuk foto berpasangan yang harus menjadi kenangan
  • Blouwer : Kipas angin yang digunakan pada pemotretan model untuk menghasilkan efek angin
  • Reverse ring : digunakan untuk memasang lensa yang di balik, untuk membuat lensa makro alternatif agar cahaya yang masuk tidak bocor
  • Golden section : Potongan kencana; Hukum komposisi yang mengatakan bahwa keselarasan akan tercapai kalau suatu bidang adalah kesatuan dari 2 bidang yang saling berhubungan
  • Komposisi : susunan garis, bidang, nada, kontras dan tekstur dalam suatu format tertentu
  • Siluet : Teknik pencahayaan untuk menampilkan bentuk objek tanpa menunjukkan detilnya
  • Framing : Pembingkaian objek untuk memberi kesan mendalam/ dimensi objek foto
  • Panning : Teknik pengambilan gambar dengan kesan gerak (berubahnya latar belakang menjaid garis-garis sementara objek utama terekam jelas
  • Sandwich : Teknik menggabungkan foto
  • Cross process : Proses silang, biasanya di lakukan pada film positiv (E6) ke film negatif (C 41), sehingga menimbulkan warna- warna baru pada foto
  • Esai foto : (Biar foto yang bicara):), merangkai foto menjadi cerita bertema

Tidak ada komentar:

Posting Komentar