Dinamai pisang epe karena sesudah dibakar, pisang ditekan dengan alat pres sederhana yang terbuat dari dua buah balok kayu. Kata ‘epe’ berasal dari bahasa Makassar yang berarti ‘jepit’, jadi pisang epe artinya pisang bakar yang dijepit dan menjadi gepeng. Awalnya, saos pisang epe terbuat dari gula merah yang dicairkan, namun sekarang saos pisang epe sudah makin bervariasi, ada saos coklat, saos sari durian. Bahkan pembeli juga bisa meminta pisangnya diberi parutan keju.
2. Es Pisang Ijo
Pisang ijo atau Es pisang ijo, adalah sejenis makanan khas di Sulawesi Selatan, utamanya di kota Makassar yang terbuat dari bahan utama berupa pisang ijo. Pisang ijo berupa pisang yang dibalut dengan adonan tepung yang berwarna hijau dan cara memasaknya dengan mengkukus di sebuah dandang. Tepung berwarna dibuat dari tepung, air, pewarna hijau atau air daun suji dan air daun pandan. Kuahnya terdiri dari santan, tepung terigu, air dan gula pasir.
Barongko adalah makanan penutup khas daerah Bugis-Makassar yang dibuat dari buah Pisang Kepok matang yang dikukus dengan daun pisang. Dahulu pada masa pemerintahan kerajaan di Sulawesi Selatan, Barongko merupakan makanan penutup yang mewah, dan hanya disajikan untuk Raja-raja, dan disajikan pada moment-moment tertentu, seperti acara perkawinan, ulang tahun, dan lain. Untuk menambah cita rasa dan selera, bahan dasar Barongko biasanya ditambah dengan irisan buah Nangka atau Kelapa muda.